Tuesday, May 31, 2011

HEART DREAM

Huy!!
Dulu, terbesit pertanyaan dikepalaku " kapan yah aku bisa ketrotoar jembatan ini?" soalnya selama ini aku hanya bisa melewati saja dengan mengendarai kendaraanku. Namun sekarang, itu terwujud. Aku bisa berjalan di pinggiran jembatan ini. Tak disangka - sangka. Kesimpulannya adalah Silahkan bermimpi, walaupun sebenarnya kita nggak tau mimpi ini bisa terwujud apa nggak. Tapi Allah maha berkehendak dan maha mendengar! Mari bermimpi!

Hayey!

SKILL FIELD in "Yellow Water" Siak River!

Hi Guys!
Hari ini, aku beserta rombongan anak - anak kesehatan lingkungan lainnya menjalani Skill lab yang menjelma lebih tepatnya menjadi Skill Field. Kami terjun ke jembatan yang berada di Kota Pekanbaru yang dibawahnya mengalir Sungai Siak. Sungai yang panjang dan dikabarkan memiliki ketinggian yang cukup dalam. Nah, di sungai siak ini sangat terkenal dengan "kekuningan airnya". Hal ini banyak sebabnya, baik karna limbah - limbah domestik ataupun limbah rumah tangga yang dibuang sembarangan kesumbai maupun limbah pabrik karet yang letakknya dipinggiran sungai tersebut. Selain itu juga, dalam kunjungan kali ini, kami mendapati satu orang yang diperkirakan sebaya kami yang sedang mandi di air tersebut. Huah..Riskan yah. 

Untuk melampaui rumahku, memang, aku mesti melewati jembatan ini setiap hari, hanya sekedar lewat. Hari ini lah aku baru mulai berjalan - jalan dan melihat keadaan disekitar bawah jembatan yang banyak sekali permukiman warga. Look at this one!

Kondisi 1 : Terdapat Adanya Tempat Pemotongan Ayam

Kondisi 2 : Sampah tertimbun

Kondisi 3 : Pemukiman

Kondisi 4 : Sampah AGAIN!

Kondisi 5 : Ini kondisi bagian bawahnya jembatan siak

Kondisi 6 : Hati - Hati Pakaiannya Terbang!

Kondisi 7 : !!!

Kondisi 8 : SAMPAH SAMPAH

Kondisi 9 : Yellow Water

Kondisi 10 : Sampah Lagi =-="

Sebenarnya tugas kami disini adalah untuk mengetahui bagaimana sih teknik pengambilan sampel air yang digunakan untuk pengujian kualitas air dengan menggunakan berbagai parameter baik parameter fisika maupun biologi.  Ada 4 botol air yang diambil, dan 1 botol tidak digunakan pengawet sementara lainnya digunakan pengawet yang sesuai dengan unsur apa yang ingin kita liat di air sampel tersebut
Pengarahan Sebelum Turun Kelapangan



 Ini dia Kelompkk ku !


Monday, May 30, 2011

Biaya yang dikeluarkan untuk Jalur Mandiri dan Bina Lingkungan

Dear Guys!
Mau sharing - sharing cerita ni. Hari ini aku mendapati keperluan ke perpustakaan kampusku, jadi tak sengaja melihat beberapa koran yang juga dibaca oleh beberapa temanku disana. Aku ikut nimbrung deh. Biasa..Mau tau gosip terbaru kalau ada. Nah, ternyata. Di salah satu koran di Pekanbaru mencetak suatu artikel yang berjudul " Biaya yang dikeluarkan untuk Jalur Mandiri dan Bina Lingkungan" di Universitas Riau. 

Bagi Kamu - kamu yang berminat untuk masuk dalam jalur ini. Ada sedikit informasi mengenai berapa sih uang masuk yang dibutuhkan? oke. Lets Check it, gan!

Jalur Mandiri
=> Istilah ini digunakan bagi teman - teman yang lulus dalam test secara tertulis yang beberapa fakultas di Universitas Riau memberlakukan jalur ini. Perlu diingat, Untuk Fakultas Kedokteran, tidak ada memakai jalur ini dalam salah satu sistem penerimaan mahasiswanya.
 Disarankan agar cek ke website Universitas untuk memeriksa, Fakultas mana saja yang bisa menerima memakai jalur ini.


1.SPP per semester berkisar antara Rp.722.700 s/d Rp.2.824.200 Untuk S1
2.SPP per semester berkisar antara Rp.2.404.200 s/d Rp.3.121.700 Untuk D3
3.Dana Kelengkapan dan Dana Pengembangan Pendidikan Sekitar antara Rp. 3.250.000 s/d Rp.31.450.000 untuk S1
4.Dana Kelengkapan dan Dana Pengembangan Pendidikan Sekitar antara Rp. 2.900.000 s/d Rp.5.750.000 untuk D3
5. Biaya Matrikulasi Rp.250.000
6.Pembuatan Rekening Tabungan di BTN Rp.100.000


Jumlah Dana untuk Pembiayaan Jalur Bina Lingkungan Kedokteran 

1.SPP per semester Rp. 2.824.200
2.Dana Bina Lingkungan Rp.125.000.000
3.Dana Kelengkapan dan Dana Pengembangan Pendidikan Sekitar Antara Rp.31.450.000
4.Biaya Matrikulasi Rp.250.000
5.Pembuatan Rekening Tabungan di BTN Rp.100.000


Mudah - mudahan, bisa membantu. 
Tetap semangat. Tentukan pilihan hidupmu, Raihlah terus cita - cita!
See Ya!

Sunday, May 29, 2011

Posyandu warna-warni

Dear Guys!
Aku mau ngeliatin nih, hasil huntingku sewaktu aku mau pulang. Searah sih dengan jalan rumahku. Sebuah Posyandu yang fullcolour, yang aku aja yang ngelewat suka ngeliatnya, apalagi ibuk - ibuk ama anak - anak yang datang disana . Pasti betah juga. Jadi pengen merealisasikan dan menginformasikan hal ini ke posyandu - posyandu lainnya. Agar me-make over tampilannya agar anak-anak nggak pada suka nangis kalau dibawa keposyandu. Semuanya betah, anak, ibu bahkan petugas serta kader posyandu pun juga betah. Hidup Posyandu!

Posyandu yang aku suka

Rumah "setengah jadi"

Dear Guys!

Inilah Bangunan Rumahku yang masih "setengah jadi" dari pembangunan. agak sedikit mentereng. I guess.. Mudah- mudahan cepat kelarnya. Wish it!


KKN Kelompok 7 UNRI Desa Malang Rapat Kec.Gunung Kijang, Bintan

  • Muhammad Iqbal
    Ria Siyampriyati
    Windi Prastiwi
    Winny noviami erziza
    Nurmasari
    Taufik Hidayat
    Imam Sumadanu
    Niko W.S
    Rio kristianto
    Yudika Marojohan
    Ardila Usman
    Chandrika Eka
    Indah Prasetya Putri
    Baeq Elhamra
    Iras Permatasari
    Rudi Sembada

Friday, May 27, 2011

Mahasiswa berorganisasi mendominasi dalam prestasi




Tak salah, jika seseorang dikatakan mahasiswa berprestasi  memiliki pengalaman segudang dalam berorganisasi.  Hal ini dibuktikan dengan para finalis – finalis mahasiswa berprestasi universitas riau 2011 yang notabene semua profilnya mempertunjukkan keaktifannya dalam suatu organisasi. Tidak bisa dipungkiri. Keberhasilan seseorang didalam suatu organisasi sangat mempengaruhi dari segi prilaku, managemen diri serta sudut pandang berfikir. Bagi seseorang yang tidak biasa berkancah didunia organisasi, otaknya masih sebatas dirundungi “rasa stress” dalam menghadapi suatu masalah yang bisa saja tingkat kesulitan permasalahnya superficial saja dan bersifat individual, memikirkan sendiri, mencari solusi sendiri, namun lain hal, bagi seseorang yang banyak menata hidup di suatu organisasi. Otaknya sudah mulai terbiasa untuk belajar menemukan suatu “solve” dari masalah yang akan timbul, yang timbul maupun yang sudah timbul  dengan prakiraan kemungkinan dan ditambah  pengalaman sebelumnya. Pastinya proses ini bekerja kompleks sejalan adaptasinya dari segala  proses pemanagemen diri dan waktu, sudut pandang serta prilaku yang mesti disesuaikan untuk disetting sedemikian rupa agar mampu bekerja dalam satu kesatuan dengan banyak orang.
                Mahasiswa yang berorganisasi. Mahasiwa yang mampu berfikir untuk kedepan, tidak hanya untuk diri sendiri namun untuk organisasi dan kontribusi ke masyarakat. Mempotensialkan diri di suatu organisasi merupakan titik awal untuk pencapaian suatu prestasi. Mungkin memang tidak dibidang akademis, namun “skill” ini memberikan kelebihan yang tidak akan ditemukan di sepanjang textbook manapun dan dijurusan manapun. Adakala mahasiswa yang bener – benar hebat diakademis, bisa dihitung jari yang dapat berhasil didunia organisasi. Suatu dunia yang diliputi oleh abanyak orang ini, Namun, bagi mahasiswa yang hebat dalam dunia organisasi, paling tidak, dia telah belajar memanajemen diri sendiri terlebih dahulu, mulai dari diri,waktu, membaca peluang, mecari ide, solusi sehingga dia akan mencoba untuk meniti akademisnya dengan kemampuan pemanajerial yang dia punya   serta ditunjang dengan kemampuan komunikasi intra maupun inter personal yang telah diasahnya di dunia “besar”nya itu.
                Mahasiswa berorganisasi adalah mahasiswa yang kompleks. Mahasiswa yang tau apa yang hendak dia capai untuk kedepan demi keberhasilanya.Memiliki visi dan misi untuk meniti karir dan prestasinya. Mahasiswa yang berprestasi, inovatif dan kreatif

Taylor Swift - You Belong With Me



You're on the phone with your girlfriend, she's upset
She's going off about something that you said
'Cause she doesn't get your humor like I do

I'm in the room, it's a typical Tuesday night
I'm listening to the kind of music she doesn't like
And she'll never know your story like I do

But she wears short skirts, I wear T-shirts
She's Cheer Captain and I'm on the bleachers
Dreaming about the day when you wake up and find
That what you're looking for has been here the whole time

If you could see that I'm the one who understands you
Been here all along, so why can't you see?
You, you belong with me, you belong with me

Walking the streets with you and your worn-out jeans
I can't help thinking this is how it ought to be
Laughing on a park bench, thinking to myself
Hey, isn't this easy?

And you've got a smile that could light up this whole town
I haven't seen it in a while since she brought you down
You say you're fine, I know you better than that
Hey, what ya doing with a girl like that?

She wears high heels, I wear sneakers
[- From: http://www.elyrics.net/read/t/taylor-swift-lyrics/you-belong-with-me-lyrics.html -]
She's Cheer Captain and I'm on the bleachers
Dreaming about the day when you wake up and find
That what you're looking for has been here the whole time

If you could see that I'm the one who understands you
Been here all along, so why can't you see?
You belong with me

Standing by and waiting at your back door
All this time how could you not know?
Baby, you belong with me, you belong with me

Oh, I remember you driving to my house in the middle of the night
I'm the one who makes you laugh when you know you're 'bout to cry
And I know your favorite songs and you tell me 'bout your dreams
Think I know where you belong, think I know it's with me

Can't you see that I'm the one who understands you?
Been here all along, so why can't you see?
You belong with me

Standing by and waiting at your back door
All this time, how could you not know?
Baby, you belong with me, you belong with me

You belong with me
Have you ever thought just maybe
You belong with me?
You belong with me

HTTS 2011!

Seminar KB, Tahu Sejak Dini..Lebih Mantap!

Thursday, May 26, 2011

Bisa Diperkirakan, Ingin bayi Laki-laki atau Perempuan!

Pekanbaru, (26/05).Hari ini aku jalan - jalan ke Pustaka Wilayah Soeman HS dan mendapati suatu buku yang membuat aku tertarik membacanya ditempat. Dari semua kelemngakapn buku yang disediakan puswil, buku lusuh, kuning dan kecil itu yang membuatku penasaran. Mari aku jabarkan sedikit hasil bacaanku tadi.
 
Bagi sebagian etnik dan adat keluarga, ada yang sangat mementingkan jenis kelamin dari suatu generasi. Selain, diyakini sebagai penerus generasi kelak juga  tak jarang menjadi permohonan dari pasangan yang baru menikah. Jadi, ada beberapa teori yang dapat memperkirakan cara bagaimana untuk mendapatkan jenis kelamin bayi yang diinginkan. Terlepas dari seluruhnya hanya dari Kekuasaan ALLAH SWT untuk menentukan seluruh yang DIA kehendaki. Saya mencoba untuk membuka dan memperdalam bacaan saya.
 
 Menurut penelitian Dr.Shettles menyatakan " Jumlah sperma yang rendah berhubungan dengan kelahiran bayi perempuan dicontohkan 1 juta per cc cairan yang diperkirakan selalu menghasilkan bayi perempuan". Dengan demikian yang paling penting didalam menentukan jenis kelamin  adalah jumlah sperma.
 
menurut Dr, John Rock dari Harvard University berhasil membuat pil pengontrol kelahiran. Dikatakan bahwa pakaian ketat akan menaikan temperatur skrotum untuk sekurang - kurangnya satu derajat. Penggunaan celana ketat selama 4 minggu dapat menimbulkan dampak kemandulan. Dan kesuburan normal akan kembali pada 3 minggu setelah celana ketat itu tidak dipakai lagi. Jadi pikir - pikir yah kaum adam. 
Menurut Teori Hazel yang sering dianut, menyatakan jika ingin mendapat anak perempuan, diharapkan agar melakukan sering hubungan seksual pada 2 - 3 hari sebelum menjelang ovulasi namun jangan pada 48 jam mendekati masa ovulasi. Sedangkan jika ingin mendapatkan anak laki - laki, diharapkan agar tidak melakukan hubungan seksual sering - sering menjelang ovulasi, Hubungan seksual dilakukan sekali saat 24 jam sebelum masa ovulasi. Diharapkan sperma yang keluar berjumlah banyak dan relatif memiliki energi yang banyak dan kuat untuk menembus ovum di tuba ovarium.

Perlu diingatkan : Panas dan frekuensi hubungan seksual yang banyak dan meningkat dapat mengurangi jumlah spermas, sementara untuk membuat anak perempuan dibutuhkan jumlah sperma yang sedikit sedangkan untuk anak perempuan dibutuhkan jumlah sperma sperma yang banyak.

Malang Rapat Bintan, Insyaallah Desa ku nanti.

 Mudah- mudahan dilancarkan.

Bagi teman - teman semua yang mengetahui kondisi kesehatan, ekonomi, sosial serta budaya disana, apalagi yang warga sana atau pernah berkunjung disana. Please, Share Informasinya yah ke Aku..

Kirim Email aja ke : Ndah4m_2007@yahoo.co.id
sangat dibutuhkan sekali.


Terimakasih. Semangat!

SMSO 2011 FK UNSRI. Go Prepare, Ukh!




Welcome to SMSO 2011!
ini adalah agenda tahunan dari BEM FK Unsri. Tahun ini SMSO terbagi jadi beberapa cabang, yaitu:
1. Lomba KTI tingkat Nasional
2. Lomba Esai Ilmiah tingkat Nasional
3. Lomba Poster Publik tingkat Nasional
4. Seminar Internasional
tema: Better Reproductive Health for Indonesia’s Brilliant Future
Subtema tiap lomba bisa dilihat di document ——>
dan proposal SMSO akan dititipkan pada delegasi saat RAKORNAS di Jakarta 27 Mei nanti. Semangat!
viva SMSO!


Visit this Blog
http://smsofkunsri2011.blogspot.com/

Brown Girl Day!

Hi Guys!
taraaa.. inilah gadis - gadis  cantik berkerudung coklat di Kelas Kesehatan Lingkungan. Bukan bermaksud narsis cuman hanya sedikit mengabadikan dalam bentuk yang nyata bahwa kami sehati. Ini tanpa ada rencana dan manipulatif hahahha..
Maimunah, Nidya, Indah

Thanks to Ros eva untuk hasil jepretannya :D

Jepretan Tante Mery


Inilah hasil jepretan "Tante Mery" alias mamahku yang pertama. Nice ! hahaha

Mencoblos di FK

Hi guys!
Pada pemilihan mahasiswa raya kemaren, alhamdulilah aku menyumbangkan hak suara ku loh.  Hak seluruh mahasiswa untuk memilih siapa yang pantas jadi pemimpinnya yang dalam hal ini yaitu presiden mahasiswa BEM Universitas Riau nya. Agak sedikit kecewa memang mendengar satu hari setelah pencoblosan mendengar maraknya isu kejadian serang menyerang di lingkungan kampus. Mudah - mudahan aku berharap kita dapat mengambil semua hikmah dari kejadian ini. Karna didalam suatu pemilihan pemimpin itu, pasti bakal ada yang menjadi terpilih dan tidak terpilih. Alangkah baiknya untuk menerima semuanya dengan ikhlas dan lapang dada. Kekalahan kita bukan berarti kita tidak bagus, cuman hanya kita belum ditakdirkan untuk siap mengemban amanah yang super besar ini. Keep Spirit and support each other. Karna kita MAHASISWA. Berfikir logika sesuai hati nurani.  Semoga UR bisa lebih jaya kedepannya.

Jadilah mahasiswa dan rakyat kampus yang baik yah :D
See Ya.. Semangat!

Syarat Pembuatan Paspor

Hi Guys!
Aku mau sedikit share dari hasil catat mencatat ku di kantor imigrasi kemaren mengenai sayarat pembuatan paspor bagi kamu - kamu yang belum memiliki paspor.itung - itung dapat mempermudah administrasi. Cekidot yah :

  1. Kamu Mesti Melampirkan KTP (Kartu Tanda Penduduk) (Saranin  : Bawa asli + fotokopiannya)
  2. Kamu Mesti Melampirkan KK (Kartu Keluarga) (Saranin : Bawa Asli + fotokopiannya)
  3. Akte Kelahiran atau Ijazah atau Akte Perkawinan
  4. PNS/POLRI/Izin dari Instansi
  5. TKI : rekomendasi disnaker
  6. Pelaut : rekomendasi agen pelayaran
  7. Pembayaran 
  so.. get prepare and create it.
semoga bermanfaat! Semangat!

My Passport Renewed ~0~

Hi guys tepat, tanggal 24 Mei 2011 kemaren aku berencana untuk pergi ke Kantor Imigrasi untuk mengambil paspor ku yang telah diperpanjang. membutuhkan waktu agak lama memang saat menunggu tapi..sekarang aku telah memiliki passpor lagi. Oh yah Sekedar informasi, sekarang kalau ingin keluar negri kemana aja, buku passportnya nggak mesti harus 48 lembar, 24 lembar pun juga bisa. Bagi yang nggak sering - sering keluar negeri, so.. lets order yang 24 halaman aja. Lebih murah. :D

See You!

This is my new passport. tara..plok plok

gosh.. my photo.. T_T

New Experience!

Monday, May 23, 2011

Rumah Sehat

Rumah merupakan tempat tinggal bagi suatu keluarga yang berfungsi sebagai tempat perlindungan untuk member keamanan, tempat istirahat, tempat menjalin hubungan antar anggota keluarga, tempat pengembangan anak, penyediaan makanan keluarga termasuk mandi, mencuci dan sebagainya. Oleh karena itu keberadaan rumah yang sehat, aman, serasi dan teratur sangat diperlukan agar fungsi dan kegunaan rumah dapat terpenuhi dengan baik. Pengertian rumah disini mencakup ruangan yang ada didalam rumah, halaman dan area di sekelilingnya.


1. Rumah Sehat
Rumah sehat merupakan rumah yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi penghuninya, sehingga mereka dapat hidup dan berkatifitas secara optimal. Ciri-ciri rumah sehat antara lain :
- lantai tidak tembus air dan bersih
- memiliki jendela dan lubang angin permanen
- halaman bersih dan rapi
- memiliki sarana air bersih, jamban, saluran limbah, tempat sampah
- memiliki pohon pelindung atau peneduh.

2. Perilaku Penghuni Rumah

Perilaku baik yang dilakukan penghuni di rumah agar rumah tersebut menjadi
sehat sangat banyak, antara lain
- Menyapu lantai dan halaman rumah,
- Membersihkan kamar mandi dan jamban/WC.
- Menyapu lantai rumah agar bersih dari debu dan kotoran lain
- Menyapu halaman untuk membersihkan sampah agar tidak menjadi sumber
penyakit dan kecelakaan
- Menguras dan menyikat kamar mandi agar bersih dan tidak menjadi tempat
bertelur nyamuk
- Membuang sampah di tempat sampah yang tertutup agar tidak dapat
dihinggapi lalat, kecoa, tikus maupun hewan lainnya sebagai pembawa
penyakit.
- Membuka jendela diwaktu pagi sampai sore hari agar udara bersih dan segar
masuk ke dalam rumah akan mengurangi terjadinya sakit pernapasan.
- Tidur dengan menggunakan kelambu dapat menghindari gigitan nyamuk
sehungga dapat terhindar dari penyakit yang ditularkan oleh nyamuk
- Memasang kawat kasa nyamuk pada lubang angin atau ventilasi untuk
mencegah masuknya nyamuk ke dalam rumah
- Menjemur kasur dapat membunuh kuman yang menempel di kasur dan
mengusir atau mencegah bersarangnya kutu busuk
- Menyimpan makanan dan minuman ditempat tertutup dapat mencegah
masuknya kotoran debu ke dalam makanan serta mencegah datangnya
serangga seperti lalat dan kecoa serta tikus untuk hinggap atau makan
makanan yang disimpan
- Buang air besar dan kencing di jamban/WC akan mengurangi bau dan
menghindari penularan penyakit diare atau mencret.
- Tidak merokok dalam rumah
- Dan lain-lain

3. Penyakit yang berkaitan dengan rumah

Rumah yang tidak sehat dan juga perilaku tidak sehat dapat menyebabkan dan menularkan penyakit bagi penghuninya, seperti sakit batuk-batuk, pilek, sakit mata, demam, sakit kulit, maupun kecelakaan. Kebiasaan tidur beramai-ramai dalam satu kamar tidur atau terlalu padat penghuni adalah kebiasaan tidak baik dalam rumah, karena dapat menularkan penyakit dengan cepat. Biasanya bila salah seorang menderita batuk dan pilek maka semua yang tidur bersama-sama dengan orang tersebut akan tertular sakit batuk dan pilek. Penyakit-penyakit lain yang dapat menular akibat tidur ramai-ramai yaitu sakit mata, kulit, batuk darah (TB). Merokok adalah kebiasaan yang sangat tidak sehat bagi perokok tersebut, apalagi dilakukan di dalam rumah maka akibatnya dapat mengenai penghuni,rumah lainnya. Asap yang dikeluarkan dari rokok mengandung zat yang sifatnya racun bagi tubuh dan dapat mennyebabkan sakit kanker, jantung dan gannguan janin pada ibu hamil. Dapur merupakan tempat kegiatan untuk mengolah, menyiapkan danmenyimpan makanan, kegiatan memasak sering dilakukan oleh ibu-ibu sambil menggendong anaknya yang masih kecil. Tanpa disadari bahwa menggendonganak sambil memasak merupakan perilaku tidak sehat terutama untuk sang anak karena dapat terkena asap dapur yang berasal dari pembakaran bahan bakar minyak, kayu, arang, daun, batu bara). Dari kegiatan memasak sambil menggendong anak dapat terkena sakit saluran pernafasan seperti batuk-batuk.Menjamah makanan tanpa cuci tangan pakai sabun terlebih dahulu adalah sangat berbahaya karena di tangan terdapat banyak kotoran setelah tangan melakukan banyak kegiatan. Kegiatan manusia sebagian besar menggunakan tangan, sehingga tangan dapat menjadi sumber penularan penyakit. Penyakit yang dapat ditularkan melalui tangan antara lain diare, kecacingan, keracunan, sakit kulit dan lain-lain.

Sumber : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan Penyakit Berbasis Lingkungan. Field Book

Penyakit Berbasis Lingkungan

Penyakit berbasis lingkungan merupakan kondisi patologis yang mengakibatkan terjadinya kelainan baik secara morfologi maupun fisiologi yang diakibatkan karena interaksi antar manusia maupun interaksi dengan hal - hal yang berada di lingkungan sekitar yang berpotensi menimbulkan penyakit.

Menurut Pedoman Arah Kebijakan Program Kesehatan Lingkungan Pada Tahun 2008 menyatakan bahwa Indonesia masih memiliki penyakit menular yang berbasis lingkungan yang masih menonjol seperti DBD, TB paru, malaria, diare, infeksi saluran pernafasan, HIV/AIDS, Filariasis, Cacingan, Penyakit Kulit, Keracunan dan Keluhan akibat Lingkungan Kerja yang buruk..  Pada tahun 2006, sekitar 55 kasus yang terkonfirmasi dan 45 meninggal (CFR 81,8%), sedangkan tahun 2007 - 12 Februari dinyatakan 9 kasus yang terkonfirmasi dan diantaranya 6 meninggal (CFR 66,7%). Adapun hal - hal yang masih dijadikan tantangan  yang perlu ditangani lebih baik oleh pemerintah yaitu terutama dalam hal survailans, penanganan pasien/penderita, penyediaan obat, sarana dan prasarana rumah sakit.

Paradigma Kesehatan Lingkungan
Dalam upaya pengendalian penyakit berbasis lingkungan, maka perlu diketahui perjalanan penyakit atau patogenesis penyakit tersebut, sehingga kita dapat melakukan intervensi secara cepat dan tepat.

source : Ahmadi,2005
Dengan melihat skema diatas, maka patogenesis penyakit dapat diuraikan menjadi 4 (empat) simpul, yakni :

Simpul 1: Sumber Penyakit
Sumber penyakit adalah sesuatu yang secara konstan mengeluarkan agent penyakit. Agent penyakit merupakan komponen lingkungan yang dapat menimbulkan gangguan penyakit baik melalui kontak secara langsung maupun melalui perantara.
Beberapa contoh agent penyakit:
Agent Biologis: Bakteri, Virus, Jamur, Protozoa, Amoeba, dll
Agent Kimia : Logam berat (Pb, Hg), air pollutants (Irritant: O3, N2O, SO2, Asphyxiant: CH4, CO), Debu dan seratt (Asbestos, silicon), Pestisida, dll
Agent Fisika : Radiasi, Suhu, Kebisingan, Pencahayaan, dll

Simpul 2: Komponen Lingkungan Sebagai Media Transmisi,
Komponen lingkungan berperan dalam patogenesis penyakit, karna dapat memindahkan agent penyakit. Komponen lingkungan yang lazim dikena sebagai media transmisi adalah:
- Udara
- Air
- Makanan
- Binatang
- Manusia / secara langsung

Simpul 3: Penduduk
Komponen penduduk yang berperan dalam patogenesis penyakit antara lain:
- Perilaku
- Status gizi
- Pengetahuan
- dll

Disini, dapat disimpulkan bahwa faktor resiko baik dari segi lingkungan maupun perilaku dari penduduk itu sendiri memiliki pernanan yang penting dalam penyebaran penyakit menular yang berbasis lingkungan ini.

Adapun disini kita memberi contoh untuk penyakit menular berbasis lingkungannya adalah malaria. 

Faktor Resiko Lingkungan 
1. Faktor Lingkungan

a. Lingkungan Fisik

1) Suhu udara
Suhu udara sangat mempengaruhi panjang pendeknya siklu sporogoni atau masa inkubasi ekstrinsik. Makin tinggi suhu (sampai batas tertentu) makin pendek masa inkubasi ekstrinsik,dan sebaliknya makin rendah suhu makin panjang masa inkubasi ekstrinsik. Pada suhu 26,7oC masa inkubasi ekstrinsik pada spesies Plasmodium berbeda-beda yaitu P.falciparum 10 sampai 12 hari, P.vivax 8 sampai 11 hari, P.malariae 14 hari P.ovale 15 hari.
1 Menurut Chwatt (1980), suhu udara yang optimum bagi kehidupan nyamuk berkisar antara 25-30o C. 
2 Menurut penelitian Barodji (1987) bahwa proporsi tergigit nyamuk Anopheles menggigit adalah untuk di luar rumah 23- 24oC dan di dalam rumah 25-26oC sebagai suhu optimal

2) Kelembaban udara
Kelembaban berpengaruh terhadap umur nyamuk. Kelembaban mempengaruhi kecepatan berkembang biak, kebiasaan menggigit, istirahan, dan lain-lain dari nyamuk. Tingkat  kelembaban 60% merupakan batas paling rendah untuk memungkinkan hidupnya nyamuk. Pada kelembaban yang tinggi nyamuk menjadi lebih aktif dan lebih sering menggigit, sehingga meningkatkan penularan malaria. Menurut penelitian Barodji (1987) menyatakan bahwa nyamuk Anopheles paling banyak menggigit di luar rumah pada kelembaban 84-88% dan di dalam rumah 70-80%. Ketinggian Secara umum malaria berkurang pada ketinggian yang semakin bertambah. Hal ini berkaitan dengan menurunnya suhu rata-rata. Pada ketinggian di atas 2000 m jarang ada transmisi malaria. Ketinggian paling tinggi masih memungkinkan transmisi malaria ialah 2500 m di atas permukaan laut;

4) Angin
Kecepatan angin pada saat matahari terbit dan terbenam yang merupakan saat terbangnya nyamuk ke dalam atau keluar rumah, adalah salah satu faktor yang ikut menentukan jumlah kontak antara manusia dengan nyamuk. Jarak terbang nyamuk (flight range) dapat diperpendek atau diperpanjang tergantung kepada arah angin. Jarak terbang nyamuk Anopheles adalah terbatas biasanya tidak lebih dari 2-3 km dari tempat perindukannya. Bila ada angin yang kuat nyamuk Anopheles bisa terbawa sampai 30 km 

5) Hujan
Hujan berhubungan dengan perkembangan larva nyamuk menjadi bentuk dewasa. Besar kecilnya pengaruh tergantung pada jenis hujan, derasnya hujan, jumlah hari hujan jenis vektor dan jenis tempat perkembangbiakan (breeding place). Hujan yang diselingi panas akan memperbesar kemungkinan berkembang biaknya nyamuk Anopheles
6) Sinar matahari
Sinar matahari memberikan pengaruh yang berbeda-beda pada spesies nyamuk. Nyamuk An. aconitus lebih menyukai tempat untuk berkembang biak dalam air yang mendapat sinar matahari dan adanya peneduh. Spesies lain tidak menyukai air dengan sinar matahari yang cukup tetapi lebih menyukai tempat yang rindang. Pengaruh sinar matahari terhadap pertumbuhan larva nyamuk berbeda-beda. An. sundaicus lebih suka tempat yang teduh, An. hyrcanus spp dan An. punctulatus spp lebih menyukai tempat yang terbuka, dan An. barbirostris dapat hidup baik di tempat teduh maupun yang terang

7) Arus air
An. barbirostris menyukai perindukan yang airnya statis /mengalir lambat, sedangkan An. minimus menyukai aliran air yang deras dan An. letifer menyukai air tergenang. An. maculatus berkembang biak pada genangan air di pinggir sungai dengan aliran lambat atau berhenti. Beberapa spesies mampu untuk berkembang biak di air tawar dan air asin seperti dilaporkan di Kecamatan Tanjung Bunga, Flores Timur, NTT bahwa An. subpictus air payau ternyata di laboratorium mampu bertelur dan berkembang biak sampai menjadi nyamuk dewasa di air tawar seperti nyamuk Anopheles lainnya
8) Keadaan dinding
Keadaan rumah, khususnya dinding rumah berhubungan dengan kegiatan penyemprotan rumah (indoor residual spraying) karena insektisida yang disemprotkan ke dinding akan menempel ke dinding rumah sehingga saat nyamuk hinggap akan mati akibat kontak dengan insektisida tersebut. Dinding rumah yang terbuat dari kayu memungkinkan lebih banyak lagi lubang untuk masuknya nyamuk. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Piyarat (1986) dibagian timur Thailand menemukan hubungan antara keadaan/tipe rumah dengan kejadian malaria (p=0,000).36 Penelitian Suwendra (2003) menyebutkan bahwa ada hubungan antara keadaan dinding/lantai rumah dengan kejadian malaria (p=0,000), dimana rumah dengan dinding/lantai berlubang berpeluang menderita malaria 2,74 kali dibandingkan dengan rumah yang keadaan dinding/lantai rapat.37 Penelitian Yoga (1999) menyatakan bahwa penduduk dengan rumah yang dindingnya banyak berlubang berisiko sakit malaria 18 kali di 36 banding dengan rumah penduduk yang mempunyai dinding
rapat 

9) Pemasangan kawat kasa
Pemasangan kawat kasa pada ventilasi akan menyebabkan semakin kecilnya kontak nyamuk yang berada di luar rumah dengan penghuni rumah, dimana nyamuk tidak dapat masuk kedalam rumah. Menurut Davey (1965) penggunaan kasa pada ventilasi dapat mengurangi kontak antara nyamuk Anopheles dan manusia. Hasil penelitian Rizal (2001) menyebutkan bahwa masyarakat yang rumahnya tidak terlindung dari nyamuk mempunyai risiko 2 kali untuk tertular malaria dibandingkan dengan rumah yang terlindung dari nyamuk.Demikian juga penelitian Masra (2002), yaitu ada hubungan antara pemasangan kawat kasa pada ventilasi rumah dengan kejadian malaria (p=0,000, OR=5,689).41 Penelitian Suwendra juga menyebutkan adanya hubungan antara kawat kasa dengan kejadian malaria (p=0,000, OR=3,407).37 Menurut penelitian Akhsin bahwa ada hubungan antara pemasangan kawat kasa dengan kejadian malaria (p=0,013, OR=10,67). 42 
b. Lingkungan Kimia
Dari lingkungan ini yang baru diketahui pengaruhnya adalah kadar garam dari tempat perkembangbiakan. Sebagai contoh An. sundaicus tumbuh optimal pada air payau yang kadar garamnya berkisar antara 12 – 18 0/00 dan tidak dapat berkembang biak pada kadar garam 40 0/00 ke atas, meskipun di beberapa tempat di
Sumatera Utara An. sundaicus ditemukan pula dalam air tawar. An.letifer dapat hidup ditempat yang asam/pH rendah.

c. Lingkungan Biologi
Tumbuhan bakau, lumut, ganggang dan berbagai tumbuhan lain dapat mempengaruhi kehidupan larva karena ia dapat menghalangi sinar matahari atau melindungi dari serangan makhluk hidup lainnya. Adanya berbagai jenis ikan pemakan larva seperti ikan kepala timah (Panchax spp), gambusia, nila, mujair dan lain-lain akan
mempengaruhi populasi nyamuk di suatu daerah. Selain itu adanya ternak besar seperti sapi, kerbau dan babi dapat mengurangi jumlah gigitan nyamuk pada manusia, apabila ternak tersebut dikandangkan tidak jauh dari rumah.

2. Lingkungan Sosial Budaya dan Perilaku

Banyak teori yang mencoba mengungkap determinan perilaku dari analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku, khususnya perilaku yang berhubungan dengan kesehatan, antara lain teori Lawrence Green (1980). Kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh 2 (dua) faktor pokok, yakni faktor perilaku (behaviour causes) dan faktor diluar perilaku (non behaviour causes). Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor, yaitu:

- Faktor-faktor predisposisi (predisposing factor), yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai,dsbnya;
- Faktor-faktor pendukung (enabling factors), yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia fasilitas atau sarana-sarana kesehatan,dsbnya;
- Faktor-faktor pendorong (reinforcing factors), yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat.Berikut adalah beberapa hal yang dapat menjadi faktor risiko terhadap kejadian malaria
a. Kebiasaan keluar rumah
Kebiasaan untuk berada di luar rumah sampai larut malam, dimana vektornya bersifat eksofilik dan eksofagik akan memudahkan gigitan nyamuk.Kebiasaan penduduk berada di luar rumah pada malam hari dan juga tidak berpakaian berhubungan dengan kejadian malaria 
b. Pemakaian kelambu
Beberapa penelitian membuktikan bahwa pemakaian kelambu secara teratur pada waktu tidur malam hari mengurangi kejadian malaria. Menurut penelitian Piyarat (1986), penduduk yang tidak menggunakan kelambu secara teratur mempunyai risiko kejadian malaria 6 kali dibandingkan dengan yang menggunakan kelambu.36 Penelitian Fungladda (1986) menyebutkan ada perbedaan yang bermakna antara pemakaian kelambu setiap malam dengan kejadian malaria (p=0,046) sebesar 1,52 kali.44 Penelitian Suwendra (2003), menunjukkan ada hubungan antara kebiasaan menggunakan kelambu dengan kejadian malaria (p=0,000).Penelitian Masra (2002), menunjukkan ada hubungan antara kebiasan menggunakan kelambu dengan kejadian malaria (p=0,000). Penelitian CH2N-UGM (2001) menyatakan bahwa individu yang tidak menggunakan kelambu saat tidur berpeluang terkena malaria 2,8 kali di bandingkan dengan yang menggunakan kelambu saat tidur; 
c. Obat anti nyamuk
Kegiatan ini hampir seluruhnya dilaksanakan sendiri oleh masyarakat seperti menggunakan obat nyamuk bakar, semprot, oles maupun secara elektrik. Penelitian Subki (2000), menyatakan bahwa ada hubungan antara penggunaan obat anti nyamuk dengan kejadian malaria (p=0.001)  selain faktor-faktor tersebut diatas, kejadian- kejadian seperti konflik antar penduduk, gempa bumi, tsunami dan perpindahan penduduk dapat pula menjadi faktor penting untuk meningkatkan malaria. Peningkatan pariwisata dan perjalanan dari daerah
endemik mengakibatkan meningkatnya kasus malaria yang diimport. Nyamuk Anopheles yang biasanya hanya ditemukan di daerah dataran rendah, sekarang bahkan bisa ditemukan di daerah pegunungan, yang tingginya diatas 2000 m dari permukaan laut. Penyebaran ini juga dibantu oleh pengaruh angin yang membuat nyamuk mampu mencapai 40 km (secara teoritis hanya bisa terbang 2-3 km). Penyebaran malaria juga ditunjang dengan adanya alat-alat transportasi moderen yang cepat, sebagian besar masyarakat yang berasal dari daerah non malaria menjadi terpapar oleh infeksi, dan terpengaruh secara serius setelah mereka kembali pulang dan kemudian menjadi sarana penularan dan penyebaran malaria.
Nyamuk Anopheles
Penyakit malaria adalah salah satu penyakit yang penularannya melalui gigitan nyamuk anopheles betina. Berdasarkan survai unit kerja SPP (serangga penular penyakit) telah ditemukan di Indonesia ada 46 species nyamuk anopheles yang tersebar diseluruh Indonesia. Dari species-species nyamuk tersebut ternyata ada 20 species yang dapat menularkan penyakit malaria. Dengan kata lain di Indonesia ada 20 species nyamuk anopheles yang berperan sebagai vektor penyakit malaria

Penyebab penyakit malaria adalah genus plasmodia family plasmodiidae dan ordo coccidiidae. Sampai saat ini di Indonesia dikenal 4 macam parasit malaria yaitu:
1. Plasmodium Falciparum penyebab malaria tropika yang sering menyebabkan malaria yang berat.
2. Plasmodium vivax penyebab malaria tertina.
3. Plasmodium malaria penyebab malaria quartana.
4. Plasmodium ovale jenis ini jarang sekali dijumpai di Indonesia, karena umumnya banyak kasusnya terjadi di Afrika dan Pasifik Barat.Pada penderita penyakit malaria, penderita dapat dihinggapi oleh lebih dari satu jenis plasmodium. Infeksi demikian disebut infeksi campuran (mixed infection). Dari kejadian infeksi campuran ini biasanya paling banyak dua jenis parasit, yakni campuran antara plasmodium falcifarum dengan plasmodium vivax atau P. malariae. Kadang-kadang di jumpai tiga jenis parasit sekaligus meskipun hal ini jarang terjadi,. infeksi campuran ini biasanya terjadi terdapat di daerah yang tinggi angka penularannya.

Siklus Hidup Nyamuk Anopheles
Semua serangga termasuk nyamuk, dalam siklus hidupnya mempunyai tingkatan-tingkatan yang kadang-kadang antara tingkatan yang sama dengan tingkatan yang berikutnya terlihat sangat berbeda. Berdasarkan tempat hidupnya dikenal dua tingkatan kehidupan yaitu :
1. Tingkatan di dalam air.
2. Tingkatan di luar temp at berair (darat/udara).

Untuk kelangsungan kehidupan nyamuk diperlukan air, siklus hidup nyamuk akan terputus. Tingkatan  kehidupan yang berada di dalam air ialah: telur. jentik, kepompong. Setelah satu atau dua hari telur berada didalam air, maka telur akan menetas dan keluar jentik. Jentik yang baru keluar dari telur masih sangat halus seperti jarum. Dalam pertumbuhannya jentik anopheles mengalami pelepasan kulit sebanyak empat kali.Waktu yang diperlukan untuk pertumbuhan jentik antara 8-10 hari tergantung pada suhu, keadaan makanan serta species nyamuk. Dari jentik akan tumbuh menjadi kepompong (pupa) yang merupakan tingkatan atau stadium istirahat dan tidak makan. Pada tingkatan kepompong ini memakan waktu satu sampai dua hari. Setelah cukup waktunya, dari kepompong akan keluar nyamuk dewasa yang telah dapat dibedakan jenis kelaminnya.Setelah nyamuk bersentuhan dengan udara, tidak lama kemudian nyamuk tersebut telah mampu terbang, yang berarti meninggalkan lingkungan berair untuk meneruskan hidupnya didarat atau udara. Dalam meneruskan keturunannya. Nyamuk betina kebanyakan banya kawin satu kali selama hidupnya. Biasanya perkawinan terjadi setelah 24 -48 jam dari saat keluarnya dari kepompong.

Beberapa Aspek Perilaku (Bionomik) Nyamuk
Bionomik nyamuk mencakup pengertian tentang perilaku, perkembangbiakan, umur, populasi, penyebaran, fluktuasi musiman, serta faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi berupa lisan fisik (musim. kelembaban. angin. matahari, arus air). lingkungan kimiawi (kadar gram, PH) dan lingkungan biologik seperti tumbuhan bakau, gangang vegetasi disekitar tempat perindukan dan musim alami. Sebelum mempelajari aspek perilaku nyamuk atau makhluk hidup lainnya harus disadari bahwa segala sesuatu yang berkaitan dengan biologik selalu ada variasinya. Variasi tingkah laku akan terjadi didalam spesies tunggal baik didaerah yang sama maupun berbeda. Perilaku binatang akan mengalami perubahan jika ada rangsangan dari luar. Rangsangan dari luar misalnya perubahan cuaca atau perubahan lingkungan baik yang alami manpun karena ulah manusia.
Jika kita tinjau kehidupan nyamuk ada tiga macam tempat yang diperlukan untuk kelangsungan hidupnya. Hubungan ketiga tempat tersebut dapat dilukiskan dengan bagan sebagai berikut:

Untuk menujang program pemberantasan malaria perilaku vektor yang ada hubungannya dengan ketiga macam tempat tersebut penting untuk diketahui seperti
terlihat dibawah ini:

1. Perilaku Mencari Darah.
Perilaku mencari darah nyamuk dapat ditinjau dari beberapa segi yaitu:
a. Perilaku mencari darah dikaitkan dengan waktu. Nyamuk anopheles pada umumnya aktif mencari darah pada waktu malarn hari. apabila dipelajari dengan teliti. ternyata tiap spesies mempunyai sifat yang tertentu, ada spesies yang aktif mulai senja hingga menjelang tengah malam dan sampai pagi hari.
b. Perilaku mencari darah dikaitkan dengan tempat apabila dengan metode yang sama kita adakan. Penangkapan nyarnuk didalam dan diluar rumah maka dari hasil penangkapan tersebut dapat diketahui ada dua golongan nyamuk, yaitu: eksofagik yang lebih senang mencari darah diluar rumah dan endofagik yang lebih senang mencari darah didalam rumah.
c. Perilaku mencari darah dikaitkan dengan sumber darah. Berdasarkan macam darah yang disenangi, kita dapat membedakan atas: antropofilik apabila lebih senang darah manusia, dan zoofilik apabila nyamuk lebih senang menghisap darah binatang dan golongan yang tidak mempunyai pilihan tertentu.
d. Frekuensi menggigit, telah diketahui bahwa nyamuk betina biasanya hanya kawin satu kali selama hidupnya Untuk mempertahankan dan memperbanyak keturunannya, nyamuk betina hanya memerlukan darah untuk proses pertumbuhan telurnya. Tiap sekian hari sekali nyamuk akan mencari darah. Interval tersebut tergantung pada species, dan dipengaruhi oleh temperatur dan kelembaban, dan disebut siklus gonotrofik. Untuk iklim Indonesia memerlukan waktu antara 48-96 jam.

2. Perilaku Istirahat.
Istirahat bagi nyamuk mempunyai 2 macam artinya: istirahat yang sebenarnya selama waktu menunggu proses perkembangan telur dan istirahat sementara yaitu pada waktu nyamuk sedang aktif mencari darah. Meskipun pada umumnya nyamuk memilih tempat yang teduh, lembab dan aman untuk beristirahat tetapi apabila diteliti lebih lanjut tiap species ternyata mempunyai perilaku yang berbeda-beda. Ada spesies yang halnya hinggap tempat-tempat dekat dengan tanah (AnAconitus) tetapi ada pula species yang hinggap di tempat-tempat yang cukup tinggi (An.Sundaicus). Pada waktu malam ada nyamuk yang masuk kedalam rumah hanya untuk menghisap darah orang dan kemudian langsung keluar. Ada pula yang baik sebelum maupun sesudah menghisap darah orang akan hinggap pada dinding untuk beristirahat.

3. Perilaku Berkembang Biak.
Nyamuk Anopheles betina mempunyai kemampuan memilih tempat perindukan atau tempat untuk berkembang biak yang sesuai dengan kesenangan dan kebutuhannya Ada species yang senang pada tempat-tempat yang kena sinar matahari langsung (an. Sundaicus), ada pula yang senang pada tempat-tempat teduh (An. Umrosus). Species yang satu berkembang dengan baik di air payau (campuran tawar dan air laut) misalnya (An. Aconitus) dan seterusnya Oleh karena perilaku berkembang biak ini sangat bervariasi, maka diperlukan suatu survai yang intensif untuk inventarisasi tempat perindukan, yang sangat diperlukan dalam program pemberantasan.

4. Keterangan mengenai vektor yang perlu dipelajari ialah:
a. Umur Populasi Vektor.
Umur nyamuk bervariasi tergantung pada species dan dipengaruhi keadaan lingkungan. Ada banyak cara untuk mengukur unsur populasi nyamuk. Salah satu cara yang paling praktis dan cukup memungkinkan ialah dengan melihat beberapa persen nyamuk porous dari jumlah yang diperiksa. Nyamuk parous adalah nyamuk yang telah pernah bertelur, yang dapat diperiksa dengan perbedahan indung telur (ovarium).Misalnya dari 100 ekor nyamuk yang dibedah indung telurnya ternyata 80 ekor telah parous, maka persentase parous populasi nyamuk tersebut adalah 80%. Penentuan umur nyamuk ini sangat penting untuk mengetahui kecuali kaitannya dengan penularan malaria data umur populasi nyamuk dapat juga digunakan sebagai para meter untuk menilai dampak upaya pemberantasan vektor (penyemprotan, pengabutan dan lain-lain).
b. Distribusi Musiman.
Distribusi musiman vektor sangat penting untuk diketahui. Data distribusi musiman ini apabila dikombinasikan dengan data umur populasi vektor akan menerangkan musim penularan yang tepat. Pada umumnya satu species yang berperan sebagai vektor, memperlihatkan pola distribusi manusia tertentu. Untuk daerah tropis seperti di Indonesia pada umumnya densitas atau kepadatan tinggi pada musim penghujan, kecuali An.Sundaicus di pantai selatan Pulau Jawa dimana densitas tertinggi pada musim kemarau
c. Penyebaran Vektor.
Penyebaran vektor mempunyai arti penting dalam epidemiologi penyakit yang ditularkan serangga. Penyebaran nyamuk dapat berlangsung dengan dua cara yaitu: cara aktif, yang ditentukan oleh kekuatan terbang, dan cara pasif dengan perantaraan dan bantuan alat transport atau angin.

CARA PENULARAN PENYAKIT MALARIA 
Penyakit malaria dikenal ada berbagai cara penularan malaria:
1. Penularan secara alamiah (natural infection) penularan ini terjadi melalui gigitan nyamuk anopheles.
2. Penularan yang tidak alamiah.

a. Malaria bawaan (congenital).
Terjadi pada bayi yang baru dilahirkan karena ibunya menderita malaria, penularan terjadi melalui tali pusat atau placenta.
b. Secara mekanik.
Penularan terjadi melalui transfusi darah atau melalui jarum suntik. Penularan melalui jarum suntik yang tidak steril lagi. Cara penularan ini pernah dilaporkan terjadi disalah satu rumah sakit di Bandung pada tahun 1981, pada penderita yang dirawat dan mendapatkan suntikan intra vena dengan menggunakan alat suntik yang dipergunakan untuk menyuntik beberapa pasien, dimana alat suntik itu seharusnya dibuang sekali pakai (disposeble).
c. Secara oral (Melalui Mulut).
Cara penularan ini pernah dibuktikan pada burung, ayam (P.gallinasium) burung dara (P.Relection) dan monyet (P.Knowlesi).Pada umumnya sumber infeksi bagi malaria pada manusia adalah manusia lain yang sakit malaria baik dengan gejala maupun tanpa gejala klinis. Kecuali bagi simpanse di Afrika yang dapat terinfeksi oleh Penyakit Malaria, belum diketahui ada hewan lain yang dapat menjadi sumber bagi plasmodia yang biasanya menyerang manusia Infeksi malaria pada waktu yang lalu sengaja dilakukan untuk mengobati penderita neurosifilis yaitu penderita sifilis yang sudah mengalami kelainan pada susunan sarafnya cara ini sekarang tidak pernah lagi dilakukan. Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya penularan alamiah seperti adanya gametosit pada penderita, umur nyamuk kontak antara manusia dengan nyamuk dan lain-lain.
VEKTOR MALARIA DI INDONESIA
Indonesia merupakan daerah yang sangat luas yang terdiri dari pulau-pulau dari Sabang sampai Merauke. Vektor penyakit malaria di Indonesia melalui nyamuk anopheles. Anopheles dapat disebut vektor malaria disuatu daerah, apabila species anopheles tersebut di daerah yang bersangkutan telah pernah terbukti positif mengandung sporosoit didalam kelenjar ludahnya.
Disuatu daerah tertentu apabila terdapat vektor malaria dari salah satu species nyamuk anopheles, belum tentu di daerah lain juga mampu menularkan penyakit malaria.
Nyamuk anopheles dapat dikatakan sebagai vektor malaria apabila memenuhi
suatu persyaratan tertentu diantaranya seperti yang di sebutkan dibawah ini.
1. Kontaknya dengan manusia cukup besar.
2. Merupakan species yang selalu dominan.
3. Anggota populasi pada umumnya berumur cukup panjang, sehingga memungkinkan perkembangan dan pertumbuhan plasmodium hingga menjadi sporosoit
4. Ditempat lain terbukti sebagai vektor
Ada beberapa jenis vektor malaria yang perlu diketahui diantaranya.
1. An. Aconitus.
2. An. Sundaicus.
3. An. Maculatus.
4. An. Barbirostris.

An. Aconitus
Vektor An. Aconitus pertama sekali ditemukan oleh Donitz pada tahun 1902. Vektor jenis An. aconitus betina paling sering menghisap darah ternak dibandingkan darah manusia. Perkembangan vektor jenis ini sangat erat hubungannya dengan lingkungan dimana kandang ternak yang ditempatkan satu atap dengan rumah penduduk.Vektor Aconims biasanya aktif mengigit pada waktu malam hari, hampir 80% dari vektor ini bisa dijumpai diluar rumah penduduk antara jam 18.00 -22.00. Nyamuk jenis Aconitus ini hanya mencari dm-ah didalam rumah penduduk. Setelah itu biasanya langsung keluar. Nyamuk ini biasanya suka hinggap didaerah-daerah yang lembab. Seperti dipinggir-pinggir parit, tebing sungai, dekat air yang selalu basah dan lembab.
Tempat perindukan vektor Aconitus terutama didaerah pesawahan dan saluran irigasi. Persawahan yang berteras merupakan tempat yang baik untuk perkembangan nyamuk ini. Selain disawah, jentik nyamuk ini ditemukan pula ditepi sungai yang airnya mengalir perlahan dan kolam air tawar.
Distribusi dari An- Aconims, terdapat hubungan antara densitas dengan umur padi disawah. Densitas mulai meninggi setelah tiga - empat minggu penanaman padi dan mencapai puncaknya setelah padi berumur lima sampai enam minggu.

An. Sundaicus
An. Sundaictus pertama sekali ditemukan oleh Rodenwalt pada tahun 1925. Pada vektor jenis ini umurnya lebih sering menghisap darah manusia dari pada darah binatang. Nyamuk ini aktif menggigit sepanjang malam tetapi paling sering antara pukul 22.00 - 01.00 dini hari. Pada waktu malam hari nyamuk masuk ke dalam rumah untuk mencari darah, hinggap didinding baik sebelum maupun sesudah menghisap darah.
Perilaku istirahat nyamuk ini sangat berbeda antara lokasi yang satu dengan lokasi yang lainnya. Di pantai Selatan Pulau Jawa dan pantai Timur Sumatera Utara, pada pagi hari, sedangkan di daerah Cilacap dan lapangan dijumpai pada pagi hingga siang hari, jenis vektor An. Sundaicus istirahat dengan hinggap didinding rumah penduduk. Jarak terbang An. Sundaicus betina cukup jauh. Pada musim densitas tinggi, masih dijumpai nyamuk betina dalam jumlah cukup banyak disuatu tempat yang berjarak kurang lebih 3 kilometer (Km) dari tempat perindukan nyamuk tersebut .
Vektor An. Slmdaicus biasanya berkembang biak di air payau, yaitu campuran antara air tawar dan air asin, dengan kadar garam optimum antara 12% -18%. Penyebaran jentik ditempat perindukan tidak merata dipermukaan air, tetapi terkumpul ditempat-tempat tertutup seperti diantara tanaman air yang mengapung, sampah dan rumput - rumput dipinggir Sungai atau pun parit.Genangan air payau yang digunakan sebagai tempat berkembang biak, adalah yang terbuka yang mendapat sinar matahari langsung. Seperti pada muara sungai, tambak ikan, galian -galian yang terisi air di sepanjang pantai dan lain -lain.

An. Maculatus.
Vektor An. Maculatus pertama sekali ditemukan oleh Theobaldt pada tahun 1901. Vektor An. Maculatus betina lebih sering mengiisap darah binatang daripada darah manusia. Vektor jenis ini akti fmencari darah pada malam hari antara pukul 21.00 hingga 03.00 Wib.
Nyamuk ini berkembang biak di daerah pegunungan. Dimana tempat perindukan yang spesifik vektor An. Maculatus adalah di sungai yang kecil dengan air jernih, mata air yang mendapat sinar matahari langsung. Di kolam dengan air jemih juga ditemukan jentik nyamuk ini, meskipun densitasnya rendah. Densitas An. Maculatus tinggi pada musim kemarau, sedangkan pada musim hujan vektor jenis ini agak berkurang karena tempat perindukan hanyut terbawa banjir.

An. Barbirostris.
Vektor An. Barbirotris pertama sekali diidentifikasi oleh Van der Wulp pada tahun 1884. Jenis nyamuk ini di Sumatera dan Jawa jarang dijumpai menggigit orang tetapi lebih sering dijumpai menggigit binatang peliharaan. Sedangkan pada daerah Sulawesi, Nusa Tenggara Timur dan Timor- Timur nyamuk ini lebih sering menggigit manusia daripada binatang. Jenis nyamuk ini biasanya mencari darah pada waktu malam hingga dini hari berkisar antara pukul 23.00 -05.00. Frekuensi mencari darah tiap tiga hari sekali.
Pada siang hari nyamuk jenis ini hanya sedikit yang dapat ditangkap, didalam rumah penduduk, karena tempat istirahat nyamuk ini adalah di alam terbuka. paling sering hinggap pada pohon-pohon seperti pahon kopi, nenas dan tanaman perdu disekitar rumah. Tempat berkembang biak (Perindukan) vektor ini biasanya di sawah –sawah dengan saluran irigasinya kolam dan rawa-rawa. Penyebaran nyamuk jenis ini mempunyai hubungan cukup kuat dengan curah hujan disuatu daerah. Dari pengamatan yang dilakukan didaerah Sulawesi Tenggara vektor An. Barbirotris ini paling tinggi jumlahnya pada bulan Juni.
Adapun prinsip dasar dalam pengendalian vektor yang dapat dijadikan sebagai pegangan sebagai berikut :

1. Pengendalian vektor harus menerapkan bermacam-macam cara pengendalian agar vektor tetap berada di bawah garis batas yang tidak merugikan/ membahayakan.
2. Pengendalian vektor tidak menimbulkan kerusakan atau gangguan ekologis terhadap tata lingkungan hidup.
Sesuai dengan hal tulisan di atas, penulis mencoba menyampaikan suatu metode pengendalian/pemberantasan nyamuk malaria secara sederhana.

1. Pemberantasan Vektor Malaria dengan cara Sederhana.
Pemberantasan secara sederhana ini adalah dilakukan untuk anopheles aconitus dan Anopheles sundaicus yang merupakan vektor malaria. Dalam pemberantasan ini terlebih dahulu dilakukan pengamatan dengan melihat umur tanaman padi, khususnya tanaman padi rata-rata 4 minggu setelah tanam, karena hal ini menerangkan densitas aconitus mulai meninggi. Tempat perindukan nyamuk anopheles aconitus adalah tempat yang tertutup oleh tanaman air, sedangkan bila permukaan airnya bersih densitasnya rendah, pada hakekatnya
tinggi rendahnya densitas anopheles aconitus sulit di ramalkan. Dari hasil suatu penelitian dan pengamatan, untuk menanggulangi nyamuk aconitus dapat dilakukan dengan pengendalian yang sederhana yaitu dengan caranon kimiawi yang tidak mempunyai efek pencemaran lingkungan. Cara ini dapat dilakukan secara gotong-royong maupun perorangan oleh masyarakat.

1.1. Pengamatan Vektor
Pengamatan vektor sangat penting karena dari kegiatan ini akan terkumpul data yang menerangkan keadaan dan perilaku vektor (nyamuk aconitus) pada suatu waktu. Cara pemberantasan sederhana ini dilakukan terlebih dahulu meninjau lapangan dan menganalisa keadaan lingkungan, khusus tempat peridukan vektor. Nyamuk anopheles aconitus tempat perindukan sering di jmnpai di sawah dan saluran irigasi, dan daerah yang petaninya tidak menanam padi dengan serentak, pada daerah seperti ini densitas anopheles aconitus tinggi. Bila penanaman padi oleh petani dilakukan dengan serentak maka densitas nyamuk tersebut anopheles aconitus menyenangi darah hewan binatang akan tetapi banyak di jumpai menggigit orang diluar rumah, tempat istirahat utama adalah tebing parit, Sungai yaitu di bagian dekat air yang lembab,nyamuk ini di dalam rumah akan hinggap di bagian bawah dinding setinggi + 80 cm dari lantai.

1.2. Pemberantasan

Penyebaran anopheles aconitus terutama dijumpai pada daerah persawahan, sebenarnya upaya  pemberantasan vektor utama yang dapat dilakukan adalah penyemprotan runah serta bangunan-bangunan lainnya, seperti dengan menggunakan fenitrothion, namun pemberantasan ini membutuhkan biaya
berlipat ganda, dan harus di sadari bahwa dengan penyemprotan adalah suatu kebijaksanaan jangka pendek sedangkan jangka panjang adalah pengelolaan lingkungan. Cara sederhana diharapkan, yang memungkinkan
dapat dilakukan oleh masyarakat dan mampu mengerjakannya.
1.2.1. Untuk mengurangi densitas anopheles aconitus petani diharapkan merawat
saluran irigasi, bagian tepi saluran tidak ada kantong-kantong air hingga air mengalir lancar, dan menanam padi harus serentak sehingga densitas anopheles aconitus terbatas pada periode pendek yaitu pada minggu ke 4 hingga minggu ke 6 setelah musim tanam.
1.2.2. Pengendalian Jentik
Perkembangan jentik hingga dewasa membutuhkan air jika tidak ada air akan mati, maka pengeringan berkala sawah hingga kering betul, merupakan cara pengendalian jentik anopheles aconitus yang dapat dilakukan oleh masyarakat petani. Perkembangan dari telur hingga menjadi nyamuk diperlukan waktu 13-16 hari, karenanya pengeringan cukup dilakukan dipersawahan, yang dilakukan setiap 10 kali selama 2 hari. Cara lain yaitu petani diharapkan membudayakan tanaman selang-seling antara tanaman berair dengan tanaman tanpa air misalnya palawija, penebaran ikan pemakan jentik. ikan yang di tebarkan tidak mesti ikan kecil tetapi dapat ikan yang mempunyai nilai ekonomi misalnya ikan mujahir, semua keterangan diatas adalah untuk pengendalian jentik. 
1.2.3. Pengendalia nyamuk dewasa dengan hewan ternak
Pengendalian nyamuk dewasa dapat dilakukan oleh masyarakat yang memiliki temak lembu, kerbau, babi. Karena nyamuk anopheles aconitus adalah nyamuk yang senangi menyukai darah binatang (ternak) sebagai sumber mendapatkan darah, untuk itu ternak dapat digunakan sebagai tameng untuk melindungi orang dari serangan anopheles aconitus yaitu dengan menempatkan kandang ternak diluar rumah (bukan dibawah kolong
dekat dengan rumah). Perlu diketahui bahwa nyamuk anopheles aconitus ini memiliki ciri-cirinya berwarna agak kehitam-hitaman dan rusuk ke 6 mempunyai 3 noda hitam, jumpai pada ujung rusuk ke 6 putih serta moncong (promboces) separuh bagian ke ujungnya coklat ke kuning-kuningan. Nyamuk anopheles aconitus banyak dijumpai didaerah pulau jawa sedangkan di Sumatera Utara banyak dijumpai didaerah Tapanuli.
 Daftar Pustaka
  1. Pedoman Arah Kebijakan Program Kesehatan tahun 2009
  2. Jeppry Kurniawan. Analisis faktor Resiko Lingkungan dan Prilaku terhadap kejadian malaria di Kabupaten Asmat tahun 2008
  3. Hiswani.Gambaran  Penyakit dan Vektor Malaria di Indonesia
  4. Rachmadani Purwana. Manajemen Faktor Resiko - kesehatan Lingkungan
  5. Nurmaini. Mengidentifikasi Vektor dan Pengendalian Nyamuk Anopheles acoinitus secara sederhana