Monday, February 14, 2011

Tutorial Pertama (blok Multisistem dan evidence based!!)

Skenario 1

Bayi Noki lahir dengan dukun segera menangis dengan berat badan 3000 gram. Saat bayi baru lahir ASI ibu tidak keluar. Dari payudara ibu keluar asi yang bewarna kekuningan tapi ibu takut menyusukkan anaknya karna khawatir air susunya tidak bagus, akibatnya payudara ibu membengkak dan nyeri, anak jadi sering menangis. Ibu sedih dan merasa tidak bisa menjadi ibu yang baik. Setelah payudara ibu diurut dan ibu diberikan pengetahuan mengenai IMD oleh bidan, keluhan ibu mereda dan ASI keluar dengan lancar. Ibu menyusui bayi tanpa keluhan dan bidan menyarankan agar ibu memberikan ASI eksklusif.
Setelah umur 15 hari tiba - tiba bayi menangis kuat, tangan dan kaki kanannya kaku dan bergerak - gerak sejak 1 jam yang lalu. saat ini bayi sudah dibawa ke IGD dan sudah diberikan pertolongan pertama. Pemeriksaan fisik saat masuk bayi tampak letargis, ubun - ubun besar, menonjol, tampak pucat, nadi 170x/menit nafas 80x/ menit, suhu 36oC, tidak ditemukan retraksi dinding dada dan bunyi jantung normal. Dokter menanyakan apakah bayi mendapatkan vitamin K, ibu menyatakan tidak tahu. Sejak lahir bayi tidak pernah di bawa ke posyandu. Sebelum sakit tidak ada tanda - tanda yang mencemaskan sehingga ibu kebingungan dan khawatir kenapa bayinya tiba - tiba begitu.



TERMINOLOGI

- IMD (Inisiasi Menyusui Dini) : Program ini dilakukan dengan cara langsung meletakkan bayi yang baru lahir di dada ibunya dan membiarkan bayi ini merayap untuk menemukan puting susu ibu untuk menyusu. IMD harus dilakukan langsung saat lahir, tanpa boleh ditunda dengan kegiatan menimbang atau mengukur bayi. Bayi juga tidak boleh dibersihkan, hanya dikeringkan kecuali tangannya. Proses ini harus berlangsung skin to skin antara bayi dan ibu.



- Asi eksklusif : Pemberian ASI sampai bayi berusia 6 bulan tanpa makanan tambahan

- Letargi : Penurunan aktivitas (bayi sulit untuk dibangunkan)

- Retraksi dinding Dada : Terjadi pernarikan pada ISK

- Kolostrum : susu yang dihasilkan pada saat tahap akhir kehamilan dan tahap awal setelah melahirkan

Komposisi Zat Gizi Kolostrum, ASI dan PASI


Kandungan zat gizi dalam kolostrum, ASI dan PASI (pengganti air susu ibu) memiliki komposisi yang berbeda. Kandungan protein dalam kolostrum jauh lebih tinggi dari pada ASI. Hal ini menguntungkan bayi yang baru lahir karena dengan mendapat sedikit kolostrum ia sudah mendapat cukup protein yang dapat memenuhi kebutuhan bayi pada minggu pertama.

Komposisi zat gizi dalam kolostrum, ASI dan PASI
Kandungan zat gizi dalam kolostrum, ASI dan PASI (pengganti air susu ibu) memiliki komposisi yang berbeda. Kandungan protein dalam kolostrum jauh lebih tinggi dari pada ASI. Hal ini menguntungkan bayi yang baru lahir karena dengan mendapat sedikit kolostrum ia sudah mendapat cukup protein yang dapat memenuhi kebutuhan bayi pada minggu pertama.

Karbohidrat
Karbihdrat dalam ASI berbentuk laktosa yang jumlahnya berubah-ubah setiap hari menurut kebutuhan tumbuh kembang bayi. Rasio jumlah laktosa dalam ASI dan PASI adalah 7:4 sehingga ASI terasa lebih manis dibandingkan dengan PASI. Hal ini menyebabkan bayi yang sudah mengenal ASI dengan baik cenderung tidak mau minum PASI. Dengan demikian pemberian ASI akan semakin sukses.

Hidrat arang dalam ASI merupakan nutrisi yang penting untuk pertumbuhan sel syaraf otak dan pemberi energi untuk kerja sel-sel syaraf. Selain itu karhidrat memudahkan penyerapan kalsium mempertahankan factor bifidus di dalam usus (faktor yang menghambat pertumbuhan bakteri yang berbahaya dan menjadikan tempat yang baik bagi bakteri yang menguntungkan) dan dan mempercepat pengeluaran kolostrum sebagai antibody bayi.

Protein

Protein dalam ASI lebih rendah dibandingkan dengan PASI. Namun demikian protein ASI sangat cocok karena unsur protein didalamnya hampir seluruhnya terserap oleh sistem pencernan bayi yaitu protein unsur whey. Perbandingan protein unsur whey dan casein adalam ASI adalah 80:40, sedangkan dalam PASI 20:80.

Artinya protein pada PASI hanya sepertiganya protein ASI yang dapat diserap oleh sistem pencernaan bayi dan harus membuang dua kali lebih banyak protein yang sukar diabsorpsi. Hal ini yang memungkinkan bayi akan sering menderita diare dan defekasi dengan feces berbentuk biji cabe yang menunjukkan adanya makanan yang sukar diserap bila bayi diberikan PASI.

Lemak
Kadar lemak dalam ASI pada mulanya rendah kemudian meningkat jumlahnya. Lemak dalam ASI berubah kadarnya setiap kali diisap oleh bayi dan hal ini terjadi secara otomatis. Komposisi lemak pada lima menit pertama isapan akan berbeda dengan 10 menit kemudian, Kadar lemak pada hari pertama berbeda dengan hari kedua dan akan terus berubah menurut perkembangan bayi dan kebutuhan energi yang diperlukan. Jenis lemak yang ada dalam ASI mengandung lemak rantai panjang yang dibutuhkan oleh sel jaringan otak dan sangat mudah dicerna karena mengandung enzim lipase.

Lemak dalam bentuk Omega 3, Omega 6, dan DHA yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan sel-sel jaringan otak. Susu formula tidak mengandung enzim, karena enzim akan mudah rusak bila dipanaskan. Dengan tidak adanya enzim, bayi akan sulit menyerap lemak PASI sehingga menyebabkan bayi lebih mudah terkena diare. Jumlah asam linoleat dalam ASI sangat tinggi dan perbandinganya dengan PASI yaitu 6:1. Asam linoleat adalah jenis asam lemak yang tidak dapat dibuat oleh tubuh yang berfungsi untuk memacu perkembangan sel syaraf otak bayi.

Mineral
ASI megandung mineral yang lengkap walaupun kadarnya relatif rendah, tetapi bisa mencukupi kebutuhan bayi sampai berumur 6 bulan. Zat besi dan kalsium dalam ASI merupakan mineral yang sangat stabil dan mudah diserap dan jumlahnya tidak dipengaruhi oleh diet ibu.

Dalam PASI kandungan mineral jumlahnya tinggi, tetapi sebagian besar tidak dapat diserap. Hal ini akan memperberat kerja usus bayi serta menganggu keseimbangan dalam usus dan meningkatkan pertumbuhan bakteri yang merugikan sehingga mengakibatkan kontraksi usus bayi tidak normal. Bayi akan kembung, gelisah karena obstipasi atau ganguan metabolisme.

Vitamin
ASI mengandung vitamin yang lengkap yang dapat mencukupi kebutuhan bayi sampai 6 bulan kecuali vitamin K, karena bayi baru lahir ususnya belum mampu membentuk vitamin K.


- Vitamin K : Vitamin larut lemak yang berfungsi untuk membantu pembekuan darah yang disintesis dari bakteri di saluran cerna.



IDENTIFIKASI MASALAH

- Bayi baru lahir dengan dukun
- Saat bayi baru lahir, ASI ibu belum keluar
- Ibu takut menyusukkan anaknya karna khawatir ASI tidak bagus. Payudara membengkak dan nyeri , anak sering menangis
- Setelah umur 15 hari : bayi menangis tiba - tiba, kaki dan tangan kanan kaku dan bergerak 1 jam yang lalu
- PF : bayi letargis , ubun - ubun menonjol, pucat, nadi 170x/menit, nafas 8ox/menit dan suhu 36 OC
- Ibu tidak mengetahui tanda - tandanya
- Ibu tidak pernah membawa anaknya ke posyandu


ANALISIS MASALAH

1. Informasi :
- Resiko terinfeksi : Port de entry : pemotongan tali pusat
- Info perawatan bayi yang kurang, baik mengenai :
- IMD
- Perawatan tali pusat
- Pemberian Vitamnin K
- Infeksi Nifas
- Tata cara menyusu yang benar dan perawatan payudara yang benar

Kemungkinan :
1.IMD tidak dilakukan,sehingga menyebabkan kurangnya perangsangan puting susu ibu sehingga asi sulit untuk keluar

2. Trauma jalan Lahir yang tidak diketahui
yang mengakibatkan perdarahan cerbral, ditambah lagi dengan insufisiensi dari vitamin K yang berfungsi untuk proses pembekuan darah,secara langsung akan menimbulkan anemia. Perdarahan cerebral kemngkinan ditandai dengan penonjolan di ubun - ubun bayi yang menyebabkan penekanan bagian dari otak bayi, sehingga tibul kejang dan kaku pada tangan dan kaki kanan bayi.


SISTEMATIKA MASALAH


Melahirkan dengan dukun-------> pengetahuan dan informasi kesehatan yang kurang
-------> IMD tidak dilakukan -------------------> kesulitan untuk menyusui ------> payudara tegang, ditambah ibu stress (Baby Blue Syndrome) ------> didapati kemungkian trauma jalan lahir Diperberat dengan tidak adanya asupan vitamin K yang adekuat sehingga menyebabkan perdarahan cerebral / Hemmoragic Disease of Newborn (HDN)


LEARNING ISSUES

1. IMD dan Manajemen Laktasi
2. Baby Blue Syndrome
3. Perawatan Post Partum
4. Perawatan bayi baru Lahir
5. Etiologi kejang pada neonatus (INDAH PRASETYA PUTRI)
6. Patogenesis Kejang pada neonatus
7. Diagnosis
8. Hemmoragic Disease of Newborn ( HDN)
9. Skenario

SELESAIIIII...

No comments:

Post a Comment