Citizen6, Riau: Apa sih teripang itu? Pertanyaan inilah yang pertama kali akan timbul di pikiran Anda, bagi yang belum mengetahui seluk beluk teripang. Perlu diketahui bahwa sebenarnya teripang (Holothuria) itu merupakan hewan yang hidup di perairan, dan termasuk golongan Echinoderm atau kita kenal juga dengan hewan berkulit duri. Walaupun begitu tidak semua jenis teripang juga yang dapat kita temukan memiliki duri di tubuhnya, ini hanya untuk jenis-jenis teripang tertentu saja. Hewan yang memiliki panjang sekitar 23 – 25 cm dan berat sekitar 0.25 sampai dengan 0.35 kg ini biasanya hidup di bawah dasar laut. Kelangsungan hidup teripang adalah dengan memakan mikroorganisme dan detritus yang ada di dalam perairan seperti protozoa, fitoplankton dan diatome.
Dalam pendistribusiannya, ternyata teripang ini memiliki lebih dari 1.200 spesies yang tersebar di dunia, dan 56 spesies yang ditemukan di Indonesia. Namun, dari 56 spesies itu, hanya 5 spesies teripang yang telah dimanfaatkan dengan baik di Indonesia. Salah satu daerah perairan di Indonesia yang menjadi tempat hidup teripang, dan sekaligus menjadi daerah pengekspor teripang yaitu Kepulauan Riau. Bahkan daerah ini sudah mengekspor teripang mencapai puluhan ton tiap tahunnya, dan meningkat terus dari tahun ke tahun. Hampir semua tangkapan teripang di perairan indonesia diekspor ke luar negeri, antara lain Hongkong, China, Korea, Malaysia, dan Singapura.
Permintaan untuk pasar ekspor teripang dari Indonesia diperkirakan berkisar 20 ribu hingga 30 ribu ton setahun. Harga teripang di pasar internasional berkisar antara Rp30 ribu – Rp150 ribu per kg dan akan meningkat jika dilakukan beberapa proses olahan sebelumnya seperti dikeringkan ataupun diasapkan. Sedangkan untuk pasar domestik, harga teripang berkisar Rp7.500 hingga Rp20 ribu per kg. Dari segi ekonomi, teripang mendatangkan rezeki yang lumayan bagi para nelayan.
Teripang banyak dikonsumsi karena secara medis memiliki manfaat yang banyak sekali untuk kesehatan. Tidak heran, jika Hongkong mengolah teripang Indonesia sebagai bahan dasar dari produk obat-obatan yang mereka produksi. Menurut salah satu penelitian dari Universitas Gangwondo, Republik Korea, teripang memiliki kandungan zat yang berfungsi mengabsorbsi atau menyerap gula darah yang tinggi di dalam darah, sehingga baik sekali untuk konsumsi penderita kencing manis.
Tidak hanya itu, teripang juga memiliki kandungan protein yang tinggi, mencapai 82% sedangkan lemaknya hanya 1,7%. Kandungan lain yang tinggi adalah vitamin dan mineral lainnya sehingga sangat baik digunakan sebagai bahan pangan dan juga sebagai suplemen gizi bagi wanita hamil.
Dengan kandungan gizi dan senyawa bermanfaat yang dimilikinya, teripang ini juga telah dibuktikan oleh beberapa penelitian modern memiliki banyak efek pengobatan, seperti dapat menyembuhkan luka, digunakan sebagai antikoagulan dan antitrombotik, menurunkan kadar kolesterol dan lemak darah. Selain itu bisa untul antikanker, antitumor, antibakteri, peningkat sistem imun tubuh, antijamur, antivirus, antimalaria, antihipertensi dan antirematik.
Beberapa daerah di Indonesia telah berhasil dalam melakukan diversifikasi produk yang berasal dari teripang seperti membuat kerupuk dari teripang, teripang asap, cap cai dari teripang, bahkan sampai pada sup teripang dengan harga yang lumayan mahal. Jadi, selain membawa hoki, teripang juga sangat baik dikonsumsi untuk kesehatan. (Pengirim: Indah Prasetya Putri)
Dalam pendistribusiannya, ternyata teripang ini memiliki lebih dari 1.200 spesies yang tersebar di dunia, dan 56 spesies yang ditemukan di Indonesia. Namun, dari 56 spesies itu, hanya 5 spesies teripang yang telah dimanfaatkan dengan baik di Indonesia. Salah satu daerah perairan di Indonesia yang menjadi tempat hidup teripang, dan sekaligus menjadi daerah pengekspor teripang yaitu Kepulauan Riau. Bahkan daerah ini sudah mengekspor teripang mencapai puluhan ton tiap tahunnya, dan meningkat terus dari tahun ke tahun. Hampir semua tangkapan teripang di perairan indonesia diekspor ke luar negeri, antara lain Hongkong, China, Korea, Malaysia, dan Singapura.
Permintaan untuk pasar ekspor teripang dari Indonesia diperkirakan berkisar 20 ribu hingga 30 ribu ton setahun. Harga teripang di pasar internasional berkisar antara Rp30 ribu – Rp150 ribu per kg dan akan meningkat jika dilakukan beberapa proses olahan sebelumnya seperti dikeringkan ataupun diasapkan. Sedangkan untuk pasar domestik, harga teripang berkisar Rp7.500 hingga Rp20 ribu per kg. Dari segi ekonomi, teripang mendatangkan rezeki yang lumayan bagi para nelayan.
Teripang banyak dikonsumsi karena secara medis memiliki manfaat yang banyak sekali untuk kesehatan. Tidak heran, jika Hongkong mengolah teripang Indonesia sebagai bahan dasar dari produk obat-obatan yang mereka produksi. Menurut salah satu penelitian dari Universitas Gangwondo, Republik Korea, teripang memiliki kandungan zat yang berfungsi mengabsorbsi atau menyerap gula darah yang tinggi di dalam darah, sehingga baik sekali untuk konsumsi penderita kencing manis.
Tidak hanya itu, teripang juga memiliki kandungan protein yang tinggi, mencapai 82% sedangkan lemaknya hanya 1,7%. Kandungan lain yang tinggi adalah vitamin dan mineral lainnya sehingga sangat baik digunakan sebagai bahan pangan dan juga sebagai suplemen gizi bagi wanita hamil.
Dengan kandungan gizi dan senyawa bermanfaat yang dimilikinya, teripang ini juga telah dibuktikan oleh beberapa penelitian modern memiliki banyak efek pengobatan, seperti dapat menyembuhkan luka, digunakan sebagai antikoagulan dan antitrombotik, menurunkan kadar kolesterol dan lemak darah. Selain itu bisa untul antikanker, antitumor, antibakteri, peningkat sistem imun tubuh, antijamur, antivirus, antimalaria, antihipertensi dan antirematik.
Beberapa daerah di Indonesia telah berhasil dalam melakukan diversifikasi produk yang berasal dari teripang seperti membuat kerupuk dari teripang, teripang asap, cap cai dari teripang, bahkan sampai pada sup teripang dengan harga yang lumayan mahal. Jadi, selain membawa hoki, teripang juga sangat baik dikonsumsi untuk kesehatan. (Pengirim: Indah Prasetya Putri)
Visit: Citizen6
No comments:
Post a Comment