Dear Guys!
Kali ini, aku bakal bercerita mengenai berwisata ke Pulau Penyengat. Suatu Pulau yang memiliki sejarah yang sangat berarti karna, dipulau inilah tempat pusat kerajaan Lingga terdahulu dan pulau ini memiliki satu mesjid yang paling besar yang disebut dengan mesjid penyengat yang konon kabarnya, pembangunannya dilakukan dengan campuran kuning telur. eitss.. Mau tau lebih jelasnya, silahkan klik ke laman selanjutnya, karna disitu, mengcopas semua sejarah mengenai pulau penyengat.
Untuk pergi ke pulau penyengat ini, kamu mesti pergi ke Tanjung pinang terlebih dahulu.Dan untuk ke Tanjung Pinang, kamu tinggal labuhkan pesawat ke Batam dan singgah ke pelabuhan di batam dan langsung ke Pelabuhan Tanjung Pinang dengan menggunakan kapal. ongkos kapalnya sekitar 40 ribuan. hanya sekitar 30 menit. Kamu sampai di Pelabuhan Tanjung Pinang.
Di Pelabuhan Tanjung pinang ini, kamu hanya perlu oindah plantar aja ke plantar yang sebelahnya. Kamu bisa keluar dan memasuki plantar yang berada disebelahnya, sebab transportasi dari Tanjung Pinang ke Pulau Penyengat itu berupa pompong, yaitu semacam sampan yang bermesin, yang dapat di tumpangi hingga 15 orang persampannya. Ongkos dari Pinang ke Pulau Penyengat hanya 5 ribu saja. Untuk membuat pompom mulai jalan. kita butuh 15 orang terlebih dahulu yang berada di sampannya. mungkin biar ngejar target kali yah hehehe.. jadi kalau belum sampai 15 orang, kita mesti nunggu orang lain untuk mencukupi kuota yang ada di sampan. hehe.. tapi tenang nggak bakalan lama kok nunggunya.
|
pompom |
|
Cukup sekitar 10 - 15 menit kamu menaiki pompo dari pelabuhan pinang ke Pulau penyengat. Dengan ongkos 10 rb kamu telah bisa pulang balik dari pinang ke pulau penyengat hingga sebaliknya.
Untuk mengitari pulau penyengat ini, ada 2 cara yang bisa kamu pilih, yang hobinya berjalan kaki, kamu bisa menempuhnya dengan jalan kaki saja. namun, aku sarankan untuk memakai Bemor (Becak motor) yang berpenumpang maksimal 2 orang selama satu jam dengan ongkos 25 ribu. Kenapa aku menyarankan hal ini? aku telah pernah mengelilingi pulau ini dengan kedua cara ini, menempuh dengan jalan kaki dan bemor, dan menurutku bemor memang lebih efektif dan tidak membuat capek, semua wisata dapat dikunjungi, waktu yang diperlukan juga tidak banyak. Kita pastinya dituntun dengan abang - abang bemornya.
No comments:
Post a Comment